Minggu, 15 Maret 2020

SEPUTAR COVID-19

Virus Corona atau Severe acute respiratory syndromecoronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Demam adalah gejala paling umum dari Covid-19. Gejala infeksi virus corona umumnya akan berkembang dari hari ke hari.

Umumnya, gejala dimulai dengan demam. Gejala itu menjadi yang paling umum terjadi pada pasien positif Covid-19 di Wuhan, China.

Mengutip Business Insider, sebuah studi terhadap hampir 140 pasien di RS Zhongnam, Wuhan, mengidentifikasi pola khas dari gejala Covid-19. Sekitar 99 persen pasien memiliki suhu tubuh yang tinggi. Sementara lebih dari setengahnya disebut juga mengalami kelelahan dan batuk kering. Selain itu ada pula pasien yang mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) China menunjukkan bahwa sekitar 80 persen kasus infeksi virus corona menimbulkan gejala ringan. Hanya sekitar 15 pasien mengalami kondisi parah dan 5 persen dengan kondisi kritis.

Berikut gejala infeksi virus corona dari ke hari yang umumnya berkembang pada pasien:

Hari ke-1
Pasien akan mengalami demam. Pasien juga dimungkinkan mengalami rasa lelah, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil pasien mengalami diare atau mual selama satu hingga dua hari sebelumnya.

Hari ke-5
Pasien mungkin akan mengalami kesulitan bernapas. Keluhan ini umumnya terjadi pada orang lanjut lansia atau mereka dengan penyakit penyerta lainnya.

Hari ke-7
Pada hari ke-7 umumnya pasien mulai melaporkan penyakitnya dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Hari ke-8
Pada titik ini, berdasarkan laporan CDC China, pasien dengan kasus parah mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Penyakit ini terjadi ketika cairan memenuhi paru-paru. Kondisi ini sering kali berakibat fatal.

Hari ke-10
Jika gejala pasien memburuk, umumnya rumah sakit akan menyarankan untuk menjalani perawatan di ICU. Pasien dengan kondisi yang memburuk mungkin akan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan.

Hari ke-17
Umumnya, pasien akan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.

Gejala-gejala awal kemungkinan tak akan datang tepat setelah seseorang terinfeksi. Ahli epidemiologi dari University of Texas, Amerika Serikat, Lauren Ancel Meyers mengatakan bahwa umumnya pasien akan menunjukkan gejala setelah lima hari sejak terinfeksi.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine pada Senin (9/3) lalu menemukan, gejala infeksi virus corona umumnya membutuhkan waktu selama lima hari setelah terinfeksi. Jarang di antara pasien yang baru mengalami gejala di atas dari 12 hari setelah terinfeksi.

Mengutip CNN, temuan menarik lainnya adalah screening simptomatik seperti pemeriksaan suhu tubuh di bandara tidak efektif karena gejala tidak muncul pada orang yang baru terinfeksi. Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Namun, Anda tak perlu khawatir, tingkat kematian akibat infeksi virus corona hanya berkisar pada angka 2 persen.


Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona. Orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona harus segera dibawa ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan yang tepat.

Diagnosis Virus Corona

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian ke daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
  • Uji sampel darah
  • Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak
  • Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

  • Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air hangat dan menggunakan humidifier(pelembab udara) untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

Komplikasi Virus Corona

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:

  • Pneumonia
  • Infeksi sekunder pada organ lain
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Kematian

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

  1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.
  2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
  3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  5. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
  6. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  8. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
  9. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
  10. Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
  11. Segera periksakan diri ke rumah sakit. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  12. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  13. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  14. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
  15. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  16. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  17. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Sumber Referensi:
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://m.cnnindonesia.com/tag/virus-corona
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200316100358-255-483722/gejala-virus-corona-hari-ke-hari-dari-ringan-hingga-parah

2 komentar:

  1. Bagus, terima kasih? Jngn lupa di persentasikan.

    BalasHapus
  2. Mantap kakak.. Informasi yang sangat bermanfaat sekali

    Jangan lupa kunjungi blog ku juga ya

    BalasHapus